Senin, 08 September 2008

SEKALI LAGI DENDAM POSITIF

Di bulan suci Ramadhan seperti ini, di kesuyian malam selepas tahajjud menjelang fajar, ada sepercik kerinduanku nan dalam kepada dua orang yang kuakui secara jujur begitu bermakna dalam hidupku, dua-duanya kebetulan bernama sama, yang petama adalah junjungan nabi agung MUHAMMAD saw, dan yang kedua adalah abang MUHAMMAD [Radzi Shaleh- bolehlah aku panggil begitu karena lahir tepat 3 tahun plus tiga hari sebelum aku dilahirkan], pimpinan kaum K-link Global network, kami semua kebetulan dilahirkan pada bulan yang sama. Yang pertama menjadi yatim semenjak belum lahir ke dunia beberapa pekan, dan yang kedua yatim hanya beberapa hari setelah kelahirannya. Keduanya memiliki masa kecil yang sungguh kelabu, ditinggal wafat ayahnya sayid Abdullah tercinta, hidup bersama kakeknya sayid Abdul Muthallib yang sepenuh jiwa, hati dan cinta mengasuhnya. Keduanya melalui masa kanak-kanak dalam nuansa muram kemiskinan, dan ketiadaan ceria anak-anak karena tidak mendapat kasih sayang kedua orang tua mereka semestinya manusia umum. Nabi Agung Muhammad saw, sama sekali tidak pernah menyesali mengapa menjadi yatim piatu di usia beliau yang mesih begitu dini, dalam hati beliau yang nan suci bersih hanya ada goresan tegas bahwa "hanya manusia yang super gagah dengan kepribadian kokoh-unggullah yang pantas memimpin dunia", hanya itu. Abang Muhammad Radzi Saleh sebagai manusia biasa, acap merasa pilu mengapa nasib buruk begitu menyergapnya saat usia masih terlalu dini, sudah ditinggal wafat wan Saleh bin Ahmad, sekali lagi mereka tidak menyalahkan siapa-siapa dan tidak mendendam dalam arti yang negatif. Kepahitan, kepiluan, perjuangan keras, darah dan air mata, dilalui oleh keduanya. Dalam usia pasca 40 tahun, Muhammad bin Abdullah lah yang sesungguhnya pantas menjadi pimpinan umat manusia seluruh dunia (bahkan kaum jin) sepanjang sejarah hingga hari kiamat. Jasad beliau boleh terbujur di dalam masjid nabawi Madinah, tetapi ruh beliau tetap lekat dalam hatiku yang begitu merindukan beliau dari waktu ke waktu. Abang Muhammad boleh melalui hidup di pelosok dusun Malaysia dengan kepahitan, tetapi pasca 40 tahun usia beliau, mulailah beliau pantas aku sebut tetangga sebelah yang memimpin Indonesia sejati. Tidak berlebihan, demi Tuhan tidak berlebihan. Ini fakta yang ingin aku ungkapkan dengan jujur, meskipun aku tahu jujur itu pahit dan kejujuran adalah berlian yang temahal di negeri carut-marut ini. Karena kegigihn beliau mengamalkan ajaran suci nabi Muhammad saw, beliau rela "setengah hijrah" ke Indonesia untuk mengangkat ratusan ribu anak bangsa ini dari kubangan kemiskinan dan pemiskinan struktural-kultural materiil bahkan moril dan kepribadian. Ratusan ribu anak bangsa ini yang kini berpendapatan diatas 5 juta rupiah perbulan bahkan lebih dari K-link yang beliau pimpin. Adakah presiden, menteri, gubernur, bupati DPR, DPRD yang benr-benar terbukti nyata melakukan seperti apa yang abang Muhammad Radzi lakukan ???? Karena perjuangan tulus beliaulah ada anak bangsa ini yang berpenghasilan 1,5 milliar perbulan. Ya, nabi agung Muhammad saw sama sekali tidak dendam negatif dengan kemiskinan materiil serta kegelapan hati, demikian pula dengan abang Muhammad Radzi. Sebaliknya dengan kemiskinan kasih sayang masa kecilnya, beliau berdua balikkan paradigma ini dengan menyebarkan cinta kasih sayang tulus, kepedulian, dan empati kepada anak-anak yatim dimanapun, bahkan beliau sangat marah jika ada anak yatim yang disia-sia, karena beliau berdua merasakan sendiri bagaimana perasaan sakit getirnya hidup sebagai anak yatim. Nah, di bulan suci Ramadhan ini, aku cuma mengetuk hatiku sediri yang juga yatim ketika masa disunat dan siapapun yang sepaham denganku, haluskan budi perkerti, tajamkan pikiran dan nurani, jauhkan dari dendam negatif, sebaliknya ayo kita bangun DENDAM POSITIF dengan tulus membantu mengangkat anak-anak bangsa ini dari kubangan kemiskinan materiil, kemiskinan moral serta kegelapan hati. Selamat menunaikan ibadah Ramadhan sepenuh hati, semoga maghfirah, rahmah dan inayah Allah senantiasa tercurah kepada kita semua, amin.

Tidak ada komentar: