Senin, 29 September 2008

HAPPY IEAD FITRI FOR ALL



Taqabbalallahu minna wa minkum, mina-l aidin wa-l faizin, happy iedu-l fitri untuk anda semua ya...

Suatu subuh setelah melakukan jamaah subuh, guru sufi kami Syaikh Fariduddin al Atthar dengan guru sufi kami syaikh Jalaluddin Rumi keluar dari masjid. Sambil bincang-bincang menuju gerbang masjid, syaikh Fariduddin al Attar cerita kepada syaikh Jalaluddin Rumi bahwa tadi malam beliau berjumpa Rasulullah saw dalam mimpi beliau, dan Syaikh Fariduddin diberi informasi yang sangat bermanfaat, Rasulullah saw
ngendiko bahwa suatu ketika banyak orang-orang yang berpuasa namun tak mendapatkan apa-apa selain hanya lapar dan dahaga saja dari puasa mereka dan bukan pahala, syaikh Fariduddin matur : mengapa begitu wahai junjungan Rasulullah? Ya, dengan senyum beliau yang khas, Rasulullah menjelaskan secara personal bahwa kelak ada sebuah bangsa di kawasan matahari terbit (Nusantara) yang hikmah puasa mereka sebulan kandas, hilang sirna karena dilandas syahwat hedonistis, konsumtifistik, mbruah demi sehari yang namanya lebaran. Wal hasil, puasa mereka sebulan ibarat debu tak berbekas disapu angin. Berganti dengan nafsu mudik ke kampung halaman demi pamer keberhasilan materi hidup di kota daripada silaturahmi yang sesungguhya. Lebaran bukan hikmat menghapus dosa, tetapi pamer baju lebaran baru, kendaraan baru [walau mungkin kreditan atau dibeli dengan uang korup], pamer cerita tentang rumah baru dan seterusnya dan seterusnya. Baninan [kumpulan keluarga] telah kehilangan makna subtilnya, dari ajang saling memaafkan menjadi pamer kehebatan keluarga masing-masing, yah ironis memang.
Namun maafkanlah kami wahai junjungan Rasulullah yang agung, bangsa kami memang bermental budak, ya bangsa kami memang budak hina tetapi bukan hamba Allah, kami hanya budak dari tuan-tuan kami yang bernama uang, kekuasaan, mall, pertokoan pusat belanja, partai politik, kebodohan, kemusyrikan karena takabbur.... hingga sejujurnya ya Rasulullah, sebulan kami menjalankan tarawahih, hanya karena sekadar adat istiadat, karena tetangga kanan kiri kami pada tarawih, jadi kalau tidak tarawih sungkan dong kami, kami kan calon pejabat dan seterunya.
Ya sekali lagi ironis memang, hubungan yang begitu mesra antara Sang Khaliq dengan makhluqNya sebatas karena sang makluq hanya ngoyok minta ganjaran semata, ibadah bangsa kami hanya demi mendapat ganjaran. Saat matahari mulai terbit cerah di akhir bulan Ramadhan itu, syaikh Jalaluddin Rumi menyimpulkan "alangkah indahnya bila hubungan antara Sang Khaliq dan makhluqNya adalah hubungna 2 kekasih yang saling merindukan dalam keagungan cintaNya, dengan begitu si makhluq melakukan apapun perintah Allah atau meninggalkan laranganNya bukan hanya karen beban disuruh, dipaksa tetapi kesadaran dan ekspresi cinta makhluq kepada Sang Khaliqnya dan kasih sayang sayang Sang Khaliq kepada makluqNya yang luas tak bertepi, dan tak memohon balasan apapun dari makhluqNya, karena Dia-lah Sang maha-maha Kaya-raya dan senantisa memberi apapun yang diminta atau tidak diminta oleh hambaNya, seperti matahari yang pagi itu bersinar cerah sekali, selalu menyinari dunia tanpa minta apaun kepada manusia. Hapy Ied Mubarak for you all my best friends and collegues, semoga hari fitiri ini bukan sekadar Idul yang telah kehilangan fitrinya. Mari saling memaafkan dan melupakan ceritakelabu masa lalu, terlebih dahulu aku telah memaafkan apapaun kesalahan anda terhadapku sebelum anda memintanya.

Senin, 08 September 2008

SEKALI LAGI DENDAM POSITIF

Di bulan suci Ramadhan seperti ini, di kesuyian malam selepas tahajjud menjelang fajar, ada sepercik kerinduanku nan dalam kepada dua orang yang kuakui secara jujur begitu bermakna dalam hidupku, dua-duanya kebetulan bernama sama, yang petama adalah junjungan nabi agung MUHAMMAD saw, dan yang kedua adalah abang MUHAMMAD [Radzi Shaleh- bolehlah aku panggil begitu karena lahir tepat 3 tahun plus tiga hari sebelum aku dilahirkan], pimpinan kaum K-link Global network, kami semua kebetulan dilahirkan pada bulan yang sama. Yang pertama menjadi yatim semenjak belum lahir ke dunia beberapa pekan, dan yang kedua yatim hanya beberapa hari setelah kelahirannya. Keduanya memiliki masa kecil yang sungguh kelabu, ditinggal wafat ayahnya sayid Abdullah tercinta, hidup bersama kakeknya sayid Abdul Muthallib yang sepenuh jiwa, hati dan cinta mengasuhnya. Keduanya melalui masa kanak-kanak dalam nuansa muram kemiskinan, dan ketiadaan ceria anak-anak karena tidak mendapat kasih sayang kedua orang tua mereka semestinya manusia umum. Nabi Agung Muhammad saw, sama sekali tidak pernah menyesali mengapa menjadi yatim piatu di usia beliau yang mesih begitu dini, dalam hati beliau yang nan suci bersih hanya ada goresan tegas bahwa "hanya manusia yang super gagah dengan kepribadian kokoh-unggullah yang pantas memimpin dunia", hanya itu. Abang Muhammad Radzi Saleh sebagai manusia biasa, acap merasa pilu mengapa nasib buruk begitu menyergapnya saat usia masih terlalu dini, sudah ditinggal wafat wan Saleh bin Ahmad, sekali lagi mereka tidak menyalahkan siapa-siapa dan tidak mendendam dalam arti yang negatif. Kepahitan, kepiluan, perjuangan keras, darah dan air mata, dilalui oleh keduanya. Dalam usia pasca 40 tahun, Muhammad bin Abdullah lah yang sesungguhnya pantas menjadi pimpinan umat manusia seluruh dunia (bahkan kaum jin) sepanjang sejarah hingga hari kiamat. Jasad beliau boleh terbujur di dalam masjid nabawi Madinah, tetapi ruh beliau tetap lekat dalam hatiku yang begitu merindukan beliau dari waktu ke waktu. Abang Muhammad boleh melalui hidup di pelosok dusun Malaysia dengan kepahitan, tetapi pasca 40 tahun usia beliau, mulailah beliau pantas aku sebut tetangga sebelah yang memimpin Indonesia sejati. Tidak berlebihan, demi Tuhan tidak berlebihan. Ini fakta yang ingin aku ungkapkan dengan jujur, meskipun aku tahu jujur itu pahit dan kejujuran adalah berlian yang temahal di negeri carut-marut ini. Karena kegigihn beliau mengamalkan ajaran suci nabi Muhammad saw, beliau rela "setengah hijrah" ke Indonesia untuk mengangkat ratusan ribu anak bangsa ini dari kubangan kemiskinan dan pemiskinan struktural-kultural materiil bahkan moril dan kepribadian. Ratusan ribu anak bangsa ini yang kini berpendapatan diatas 5 juta rupiah perbulan bahkan lebih dari K-link yang beliau pimpin. Adakah presiden, menteri, gubernur, bupati DPR, DPRD yang benr-benar terbukti nyata melakukan seperti apa yang abang Muhammad Radzi lakukan ???? Karena perjuangan tulus beliaulah ada anak bangsa ini yang berpenghasilan 1,5 milliar perbulan. Ya, nabi agung Muhammad saw sama sekali tidak dendam negatif dengan kemiskinan materiil serta kegelapan hati, demikian pula dengan abang Muhammad Radzi. Sebaliknya dengan kemiskinan kasih sayang masa kecilnya, beliau berdua balikkan paradigma ini dengan menyebarkan cinta kasih sayang tulus, kepedulian, dan empati kepada anak-anak yatim dimanapun, bahkan beliau sangat marah jika ada anak yatim yang disia-sia, karena beliau berdua merasakan sendiri bagaimana perasaan sakit getirnya hidup sebagai anak yatim. Nah, di bulan suci Ramadhan ini, aku cuma mengetuk hatiku sediri yang juga yatim ketika masa disunat dan siapapun yang sepaham denganku, haluskan budi perkerti, tajamkan pikiran dan nurani, jauhkan dari dendam negatif, sebaliknya ayo kita bangun DENDAM POSITIF dengan tulus membantu mengangkat anak-anak bangsa ini dari kubangan kemiskinan materiil, kemiskinan moral serta kegelapan hati. Selamat menunaikan ibadah Ramadhan sepenuh hati, semoga maghfirah, rahmah dan inayah Allah senantiasa tercurah kepada kita semua, amin.

Jumat, 05 September 2008

RAMADHAN ANGOT-ANGOTAN


Seharian ini suasana hatiku bisa digambarakan bagai langit berkabut awan, bukan karena kesedihan, tetapi sekadar gelayut perasaan semacam otokritik, atau muhasabah diri, mengapa kita selalu bangga beribadah Ramadhan secara grudugan, kagetan, musiman, dan angot-angotan.
Maksudnya, sepanjang tahun, nyaris kita tidak pernah sedikitpun ingat Tuhan, ingat moralitas, ingat hakekat diri, tetapi begitu memasuki Ramadhan semua berubah drastis menjadi para malaikat tanpa dosa dan seolah tidak punya dosa dan cela. Betuuuul, memang bulan suci Ramadhan adalah bulan untuk mensucikan diri setelah sebelas bulan sebelumya kita berkubang dosa dan kesalahan yang memang sebenarnya sadar dan sengaja kita lakukan. Kemudian di bulan ini berharap semua kan secepat itu terampuni. Ya, Allah memang sungguh Maha mengampuni segala dosa hambaNya, tetapi ampunan dosapun sebuah proses bukan ujug-ujug.
Terserah apa kata Anda, tetapi kami hanya bisa berharap, ya hanya bisa berharap, semoga perilaku akhlaqi, islami, ubudi dan seterusnya bukan hanya terjadi selama Ramadhan saja, tetapi sapanjang tahun, paling tidak, jika pun tidak bisa, ya kurangi atau rem-lah berbuat maksiat dan bangga diekspose, ingat Allah juga Maha Mangancam hamba-hambaNya yang bahlul, bengal, murabbal dan seterusnya,
Semoga pusa dan segenap ibadah Ramadahan Anda diterima oleh Allah dan, kelak selepas idul fitri Anda kembali ke fitrah suci, bagai bayi tanpa dosa, amien.

Senin, 01 September 2008

AIR MATAKU YA TUHAN, AIR MATAKU....

Semalam, saat aku melaksanakan jamaah Tarawih, tiba-tiba hujan turun tintik-rintik, terdengar di genting masjid kecil dimana aku mengimaminya. Selesai salat tarawih, dalam doa akhirnya aku sempat menangis sesenggukan, bukan karena aku cengeng-melankolis, tetapi, aku dengar dari lubuk batinku yang paling dalam, ratusan pohon jati dan sengon yang kutanam di kebun sekitar rumah dan ladang beberapa bulan yang lalu, sekian puluhnya mati kekeringan, tanpa mampu berhibernasi. Para tumbuh-tumbuhan itu hanya bisa menangis dan beriba kepada Allah dzat Yang Maha Mencipta, sementara aku sendiri sungguh tidak kuasa menyiram satu persatunya hingga sekian ratus batang karena sedang fokus networking K-link. Tetapi aku yaqin seyaqin-yaqinnya, bahkan haqqul yaqin bahwa Allah Maha Mendengar, dan pasti mendengar tangis pilu para pepohonan yang mati kekeringan itu, dan pasti pula Allah Maha Menjawab tangis pilu mereka.
Karena itu, dalam doaku untuk para pepohonanku, kusampaikan kepada mereka bahwa Allah telah menjawab rintih doa mereka dengan hujan yang turun semalam. Air mataku adalah hujan yang turun meyirami pepohonan kerontang itu ya Allah... air mataku adalah karuniaMu terbesar tadi malam untuk mereka...
Tadi pagi, selepas jamaah subuh dan aku baca Alqur'an sebentar, kemudian setelah sholat Dhuha, kubuka jendela kamarku, wauw, ada pemandangan yang bagiku sangat luar biasa.
Di halaman depan rumahku yang kutanami rumput Jepang berhampar, puluhan burung-burung
sriti beterbangan bebas rendah sekali, hampir menyentuh pagar hidup dedaunan puring.
Sayang sekali, aku tidak atau belum mengerti sama sekali bahasa para burung-burung, apa yang mereka cari di sela-sela pohon mangga bapang yang sudah berbuah rimbun dan pohon jambu air, yang mungkin lebaran besok sudah bisa dipetik.
Dengan gembiranya para burung-burung
sriti itu berhamburan dari mana datangnya aku tidak tahu, tetapi sungguh mereka gembira sekali, aku bisa merasakan dari kepak sayap-sayap mereka.
Saat aku berangkat ke kota melintasi petak sawah yang menghubungkan desaku dengan jalan raya sekitar 800 m jauhnya, kulihat langit sungguh ceraaaah sekali, nyaris tiada awan terlihat sedikitpun. Ke arah tenggara, aku masih melihat puncak gunung Lawu masih tepekur diam sebagaimana jutaan tahun yang lalu [mungkin], sedang ke arah barat daya, gunung kembar Merbabu-Merapi masih saja tegar tak tergoyahkan, di atas gunung Merbabu tampak tiga gumpalan mega yang merendah menyentuh puncaknya, sedang di puncak Merapi, masih terlihat gumpalan mega yang statis saja.
Alangkah indah pagi ini, di har ke-dua di bulan suci Ramadhan ini, aku merasa Tuhan telah mensucikan sebagian jiwaku yang kemarin-kemarin kotor oleh dosa-dosa yang hanya Allah saja yang tahu...
Selamat pagi ceria semua, para burung-burung sriti, para pepohonan jati dan sengon serta lainnya, sawah yang kian menghijau menungggu dua bulan lagi dipanen... dan akhirnya aku bersenandung "

.....
dalam kelembutan pagi, buana berseri, dibuai bayu dini hari, sejuk di hati.
Kusambut pagi sendiri, tanpamu "......",
namun tak kulupakan Dikau, satu denganku,
padamu angin ku bertanya, mungkinkah abadi,
bahagia ku ingin, kupasrah Ilahi... ju..ju..ju..ju..ju..ju...
Salam sejahtera bagi semua, happy in nice morning ya..