Senin, 12 April 2010

METAFORA BARU

Tentu dengan sangat terima kasih kepada Mr. Anthony Robbins di Amrik sana (Awakening The Giant Within], saya kini menyadari bahwa dalam hampir 10 tahun lamanya, saya memakai motafora bagi diri saya sendiri secara keliru. Ya beberapa tahun lamanya saya mengibaratkan diri saya sebagai "ELANG PATAH SAYAP, sebuah metafora yang sangat melankolik sempurna dan romantis ala Khalil Gibran, itu dulu.
Tetapi saya menyadari sepenuhnya bahwa, metafora itulah yang telah menjerembabkan saya dalam duka cita yang berkepanjangan. Duka derita dalam arti sebagai singel parent, sebagai pelaku bisnis yang sedang down dan seterusnya.
Ya, memang tidak seharusnya saya menyesali diri seperti itu. Tetapi yang pasti, metafora yang pas bagi diri saya sendiri sekarang adalah "ELANG YANG SEDANG IKTIKAF" di atas ketinggian gunung batu.
Saya sadari sepenuhnya, sebagamana elang yang bebas medeka, jika saya hanya ingin hidup selama daur 25 tahun, ya saya sudah merasa cukup hidup seperti ini. Tetapi jika saya ingin hidup hingga 65 tahun, saya harus sadar, sabar, tabah untuk naik ke ketinggian gunung batu yang tiada seorang pemburupun bisa menemukan saya.
Saya memang saat ini masih sedang puasa, sambil terus mematuk-matukkan paruh lama saya serta cakar saya yang sudah melengkung, pantas saja selama hampir 10 tahun tidak bisa memburu mangsa dengan tangkas.
Tapi di usia saya yang tidak lama lagi 50 tahun, saya alhamdulilah telah terlahir kembali sebagai elang baru, dengan bulu-bulu baru yang indah berminyak, paruh dan cakar baru, yang jika terkena sinar matahari akan memantul kemilau bagai emas 24 karat di ketinggian cakrawala, dipayungi langit yang luas dan biru.
Alhamdulillah, dan insyaAllah saya sudah siap lahir kembali sebagai ELANG YANG LULUS UJIAN IKTIKAF, dan siap terbang bebas di luasnya cakrawala......
Sebagai bukti kelahiran kembali saya, siapapun boleh panggil nama saya yang lama Abdul Jaliel Hawary, atau Abdil, atau nama baru Jalaluddin al Aththor, atauNiate Notoaji....

Tidak ada komentar: